Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Palestina Menolak Tawaran Rp 1.4 Triliun untuk Jual Rumah

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Kota Hebron. REUTERS/Ammar Awad
Kota Hebron. REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.COPalestina – Seorang warga Palestina yang tinggal di Hebron, Palestina, menolak tawaran senilai US$100 juta atau sekitar Rp1.4 triliun dari pemerintah Israel untuk membeli rumah dan tokonya.

Baca:

 

Warga bernama Abdul Raouf Al-Mohtaseb memiliki rumah dan toko yang terletak di pusat kawasan tua Al Sahla, Hebron, Tepi Barat.

Al-Mohtaseb sebelumnya telah menolak tawaran dari Israel agar mau menjual rumah dan toko, yang memiliki pemandangan Masjid Ibrahimi di kota tua.

“Saya menolak tawaran US$100 juta,” kata Al-Mohtaseb seperti dilansir Arabi 21 dan dilansir MEMO pada Sabtu, 19 Januari 2019.

Baca:

 

Mohtaseb mengatakan dia akan menolak semua tawaran uang untuk menjual rumahnya. “Saya akan menolak semua uang di Bumi. Saya tidak akan mengkhianati tanah air dan bangsa saya. Uang itu bagus hanya jika itu uang bersih,” kata dia.

Kepada stasiun televisi Al-Mayadeen TV, Al-Mohtaseb mengatakan awalnya tawaran dari Israel bernilai US$6 juta. Lalu tawaran ini naik menjadi sekitar US$40 juta dan sekarang mencapai US$100 juta. Dia mengatakan tidak akan mengubah posisinya. Namun, dia ingin tetap menjadi penjaga Masjid Ibrahimi.

Baca:

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pemukim Israel di Kota Hebron, Al-Mohtaseb melanjutkan, telah menyarankan pemerintah setempat untuk memfasilitasi kepergiannya ke Australia atau Kanada untuk memulai hidup baru. Namun, dia mengatakan menolak ide ini.

Al-Mohtaseb mengatakan semakin tinggi nilai tawaran uang itu semakin besar rasa cintanya kepada tanah airnya. Dia mengatakan memiliki 20 cucu yang diharapkan bakal bisa tinggal di Hebron.

“Saya menghabiskan masa kecil di sini. Tapi cucu-cucu saya tidak mendapatkan kesempatam ini,” kata dia.

Baca:

 

Menurut Al-Mohtaseb, dia merasakan penderitaan warga Palestina di Hebron seperti tinggal di sebuah penjara besar. “Sekali, saya pernah pergi ke Yordania. Tapi saya merasa sangat tidak enak keesokan harinya sehingga saya mempercepat perjalanan itu dan langsung kembali ke Hebron,” kata dia. “Namun, saat ini kita tinggal di sebuah penjara sebenarnya.”

Suatu hari, seorang pemukin Yahudi bernama Boaz mendatanginya untuk membeli rumahnya. Boaz menawarkan uang senilai US%30 juta atau sekitar Rp430 miliar. Al-Mohtaseb mengajak Boaz datang ke rumahnya . “Batu bata mana yang ingin Anda beli dengan US$30 jutu?”

Boaz menjawab,”Saya ingin membeli seluruh rumah.” Al-Mohtaseb menjawab  mengenai rumahnya di Hebron ini. ”Uang US$30 juta itu tidak cukup untuk membeli satu batu bata.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

2 jam lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.


Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

10 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.


Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

11 jam lalu

Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. REUTERS/ Hatem Khaled
Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah


Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

13 jam lalu

Wakil Perdana Menteri Belgia Petra De Sutter. REUTERS
Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia


Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

13 jam lalu

Massa mengacungkan boneka kepala PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Amerika Joe Bidden, dan PM Inggris Rishi Sunak saat aksi hari Al Quds di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, 5 April 2024. Massa aksi dari Youth's Empathy & Solidarity ini menyerukan lawan zionisme internasional serta stop genosida rakyat Palestina. TEMPO/Prima Mulia
Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

14 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya


Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

14 jam lalu

Tentara Israel mempersiapkan amunisi tank di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat bentrokan dalam aksi-aksi demo itu. REUTERS/Amir Cohen
Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

14 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.


Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

16 jam lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Oded Balilty
Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran


Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

16 jam lalu

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bertemu dengan Gerakan Nurani Bangsa di rumahnya Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/Bagus Pribadi
Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.